Senin, 18 Juni 2012

Karunia Allah Mana Lagi yang Kita Dustakan?

Perasaan memang susah dimengerti. Kadang ingin ini, kadang ingin itu. Tapi selalu saja tidak pernah puas. Namun apa yang terjadi, apabila perasaan kita merasa jauh dari Sang Pencipta, betapa sangat menyesal diri ini, sendiri seorang diri ditengah hiruk pikuk keramaian yang ada disekeliling kita. Sedih tiada yang mengobati, namun tertawa tiada berguna. Hidup serasa hampa apabila kita jauh dariNya, janganlah menjadi mahkluk yang merasa bisa hidup tanpa bimbinganNya, kita hanyalah seonggok sampah tanpa bimbinganNya. Tanpa hidayahNya kita tak lebih dari seorang yang bodoh dan tak ingin belajar. Pergi kesana kemari tanpa tujuan, tanpa tekanan bagaikan angin yang bertiup. Namun kita adalah seorang khalifah yang harus mengatur dunia ini, bukan diatur oleh dunia…”Dunia negara fana penuh dengan tipu daya” berusahalah untuk menjadi yang terbaik dalam beribadah kepadaNya, bukan karena ingin dipuji oleh mahklukNya.

Engkau bisa mencapai dunia dengan bekal yang ringan,
karena engkau akan segera meninggalkannya
menuju alam yang dijanjikan. Jangan tatap dunia dengan segala tindak-tanduk penghuninya, karena dunia takkan mempedulikanmu, maka hiasilah ia dengan kebajikan

Bersikap zuhudlah terhadap kenikmatan dunia sebisa-bisanya,
karena berjihad melawan hawa nafsu adalah sebaik-baik jihad Dunia hanyalah taman bermain yang menggoda,dan angan-angan pendek para penghuninya akan berakhir jua.

D U N I A…

Kadang terlihat indah, namun sesungguhnya itulah kelebihannya. Membuat setiap orang yang melihatnya, merasakan keindahannya yang menyesatkan dan menyengsarakan. Namun kadang terlihat pucat dan minta untuk dikasihani oleh siapa saja yang telah sekian lama merasakan, bahwa dunia ini memang hanyalah tempat singgah yang hanya sesaat. Sungguh dunia ini hanyalah tipu daya, tapi tipu daya itu bukan terletak pada dunia itu sendiri, sesungguhnya dunia ini tidak mutlak tercela, ia terpuji bagi orang-orang yang mengerti dan berbekal dari dunia untuk kehidupan akhiratnya. So, what you waiting for… lets pray to Allah SWT.

Sunyi… sepi… hidup ini tanpa perlindunganNya, kita pastilah tambah tak berarti bila kita jauh dariNya. But, don’t worry. Allah Maha Pengasih danMaha Penyayang, tapi apakah pantas pabila kita ingin dikasihi tetapi selalu menyakitiNya. Kita selalu lalai menjalankan perintahNya, tapi disatu sisi kita rajin melanggar laranganNya. Ya Allah, dosaku mungkin telah atau bahkan melebihi tingginya gunung. Tapi ku tahu, bahwa pengampunanMu seluas langitMu. Ya Rabb, sinarilah jiwa dan raga hambaMu ini dengan sinar cahaya hidayahMu. Ikhlaskanlah dan tuluskanlah niat hambaMu ini dalam beribadah kepadaMu ya Rabb.

“Sungguh teramat sulit bagi diriku, untuk selalu berjalan di jalanMu ya Rabb.”

“ Kalau kita selalu berada dijalanNya, maka malaikat akan turun dan bersalaman dengan kita,” ucap salah seorang saudaraku, ketika aku berkeluh kesah terhadap permasalahan yang sedang aku hadapi.

Kata-katanya memang sangatlah sederhana, tapi dalam sekali maknanya. Bagaimana mungkin, kita dapat selalu berada dijalanNya. Sehingga malaikat dapat bersalaman dengan kita, emang kita malaikat juga. Itulah yang ingin disampaikan oleh saudaraku, bagaimana kita bisa selalu berbuat baik dan terus beribadah kepadaNya. Sedangkan kita hanyalah seorang manusia biasa.

Tapi kita juga jangan terlalu pesimis apabila kita sedang jauh dariNya sehingga kita akan selalu berusaha segera bertaubat kepadaNya. Siapa lagi yang dapat mengampuni tumpukan dosa-dosa kita?

Pernahkah kita berpikir, begitu banyak nikmat dan rezki yang telah diberikanNya kepada kita ?!

“Sesungguhnya Kami telah Menempatkan kamu sekalian di muka bumi itu (sumber) Penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”
(QS. Al-A’raf: 10)

Sungguh… Kalau kita mau jujur, tak akan sanggup kita menghitung segala nikmat yang telah diberikanNya. Namun, sering kali kita tidak bersyukur atas segala nikmatNya. Dan barulah disaat tertimpa musibah, kita berputus asa. Ditambah lagi, kita sering kali lupa untuk berterima kasih. Atas segala nikmat yang telah diberikan, sebelum kita tertimpa musibah.

“Dan jika Kami Rasakan kepada manusia suatu Rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian Rahmat itu Kami Cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS. Hud: 9)

So, stay away from sin. And lets pray together.

To all muslim and muslimah all around the world. What you waiting for ! Lets make your life to be a good muslim or muslimah then tomorrow.
triz3z@eramuslim.com



sumber : eramuslim

Guru Sejati

Guru. Digugu dan ditiru, falsafah ini demikian akrab dalam diri kita. Dan memang semestinya begitu, mengingat seorang murid akan demikian mudah mengidentifikasi segala perilaku dan kebiasaan seorang guru. Guru (guru dirumah/orang tua, guru di sekolah formal maupun non formal) mengemban tugas mulia, yaitu mendidik dan membina para murid untuk menjadi anak-anak yang pandai, bermoral tinggi dan berakhlaq mulia. Sehingga seorang guru bukan hanya bertugas mentransfer ilmu untuk menjadikan murid-muridnya hapal dan mengerti materi pelajaran yang diberikan, namun seorang guru juga harus mampu melakukan transfer nilai untuk menjadikan murid-muridnya insan-insan mulia.

Karenanya, seorang gurupun harus memiliki bekal aqidah yang kuat disamping bekal ilmu yang memadai. Sehingga dia mampu mengintegrasikan segala ilmu yang diajarkan kepada para muridnya dengan kekuasaan dan keesaan Allah. Seorang guru biologi dapat menyadarkan akan ke-Agungan Allah Sang Pencipta, ketika menjelaskan berbagai sistem yang terdapat dalam tubuh manusia. Seorang guru kimia dapat mengantarkan muridnya mengenal kekuasaan Allah ketika menjelaskan berbagai unsur dan hasil reaksinya, seorang guru sejarah dapat menunjukkan kepada para muridnya ibroh (pelajaran berharga) dari peristiwa di masa yang lalu, seorang guru bahasa dapat mengajarkan sopan santun dan tatakrama melalui tatacara berbahasa, dan sebagainya. Hingga murid-murid yang dihasilkan adalah murid-murid yang bukan hanya pandai, namun juga murid yang benar-benar mengenal Robbnya dan berakhlaq mulia.

Guru sejati adalah guru yang senantiasa menimba ilmu, hingga ilmunya senantiasa berkembang dan tidak ketinggalan jaman. Berwawasan luas sesuai dengan tuntutan jaman, dan bijaksana. Guru sejati ibarat orang tua. Karenanya, guru sejati adalah guru yang memperlakukan murid-muridnya bagaikan anak-anaknya sendiri. Selalu menyayangi, melindungi dan menjaga perasaan murid-muridnya. Membangkitkan semangat kepada anak-anak yang kurang pandai, dan membuka kesempatan yang luas bagi anak-anak yang memiliki potensi. Sehingga guru akan bersungguh-sungguh berusaha untuk menjadikan murid-muridnya berhasil dalam belajar dan sukses dalam mengarungi kehidupan.

Rosulullah Muhammad Saw, guru yang paling mulia bersabda: "Aku ini kepadamu semua (yakni para sahabat) tiada lain hanyalah sebagaimana seorang ayah terhadap anaknya” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Rasulullah bukan hanya berusaha untuk menjadikan para sahabat dan murid-muridnya menjadi faham akan ajaran Islam yang disampaikannya, namun juga sangat ingin menyelamatkan umat dari siksa api neraka.

Guru sejati adalah seperti seorang pemimpin. Memimpin siswa dengan adil dan bijaksana, mengarahkan kepada kebenaran dan melindunginya dari kemaksiatan. Tidak memberi nilai lebih tinggi kepada anak yang lebih disenangi, dan menilai rendah kepada anak yang kurang disenangi, namun memberi penilaian sesuai dengan kadar prestasi yang dimiliki.

Guru sejati memiliki tujuan Robbani. Berusaha mengantarkan murid-muridnya kepada tujuan agung, melakukan segala perbuatan berdasarkan atas keinginan untuk mencapai ridho Allah, bukan hanya untuk mengejar nilai nominal yang diberikan guru. Sehingga seorang murid akan menjadi sadar, bahwa mencari ilmu bukanlah sekedar untuk memperoleh nilai tinggi, tetapi mencari ilmu adalah salah satu tugas mulia. Yaitu menunaikan kewajiban agama. “Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan”.

Hingga seorang guru harus melakukan tugasnya dengan ikhlas dan penuh kesabaran, karena dalam menjalankan tugas akan selalu diwarnai oleh berbagai ujian dan cobaan.

Robb, tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar, dan berikanlah kepada kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkan pula kepada kami yang bathil itu bathil, dan berikanlah kepada kami kekuatan untuk menjauhinya. Aamiin. Wallahu 'a’laam bishshowwab.

Ummu Shofi. ari_aji_astuti@yahoo.com
(Dik Nina, dik Titik, dik Heni, dan semuanya, tolong do’akan saya ya. Jazakumullah)


sumber : eramuslim