Banyak yang bersedih ketika dia melihat nilai yang di dapatnya tidak sesuai dengan harapannya. “Ya ampun, kok IP ku jelek banget ya. Padahal aku rajin datang, selalu ngumpul tugas tepat waktu, aktif di kelas, trus asal ada tugas makalah pasti aku semua yang ngerjain, dari cari bahan, ngetik, ngeprint, fotocopy, sampai persentase. Tapi kok malah yang santai-santai dapat nilai bagus.” Ya itu gerutu yang sering kita lakukan (termasuk aku..he..he….). Belum lagi kecewa sama dosen yang ngasih nilai dengan cara tutup mata (emang bisa ya..), udah jarang masuk, klu masuk pun ngak ada ilmu yang di dapat. Kerjanya kasih tugas melulu, dikumpul sih, tapi gak diperiksa. Untuk apa ya makalah tebal-tebal sama dia? (maaf pak bu, bentuk kekesalan mahasiswa). Ya, dosen kan juga manusia kayak kata serius bend. Munafik bila kita sebagai manusia biasa bila tidak pernah merasakan hal seperti itu. Tapi bukan berarti itu menjadi kemarahan berlarut kan??Sobat, sebenarnya ada sesuatu yang lebih luar biasa dari pada sebuah nilai. Nilai A, B, C, D, atau E itu adalah nilai yang diberikan oleh manusia. Banyak hal lain yang bisa kita ambil daripada kita meratapi nilai yang kita dapat.
Sebenarnya Allah memberikan kita sesuatu sesuai dengan prasangka kita. Coba dari awal semester kita sudah berfikir bahwa kita akan mendapat nilai minimal B. insya Allah itulah yang kita dapatkan (pengalaman pribadi).
Nilai bukanlah segalanya, jarang ada manusia yang adil. Tapi berfikir positiflah. Jadikan sesuatu yang membuat kita marah, sedih menjadi pelajaran untuk kedepannya. Intropeksi diri, mungkin usaha kita kurang maksimal, atau mungkin usaha sudah maksimal tapi ada sesuatu kekuatan rahasia yang kita tidak lakukan, yaitu kekuatan doa dan minta doa restu dari orangtua. Masih ada hari esok, jadikan masa lalu sebagai pelajaran di masa yang akan datang. Terimalah dengan lapang dada, jadikan rasa kesal, marah, dan kecewa kita sebagai magnet positf yang membuat kita menjadi semakin semangat. Jangan gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga, ingatlah pengorbanan kita selama ini, mulai dari sejak pertama kali kita ngurus berkas untuk ujian yang mengantri di panas terik, perjuangan belajar pagi-siang-sore-malam untuk menghadapi ujian, datang pagi-pagi supaya gak telat ujian, kita sangat senang ketika nama kita tertulis di Koran, semangat untuk mengantri lagi untuk mendaftar ulang, biaya yang dikeluarkan dari keringat orangtua kita, jangan sampai berhenti ditengah jalan hanya gara-gara selembar kertas yang mencantumkan nilai yang tidak sesuai dengan harapan kita atau karena rasa kesal dengan dosen. Ingatlah perjuangan kita sobat, perjuangan yang sangat luar biasa. Karena untuk menjadi seorang yang luar biasa pengorbanannya juga harus luas biasa.
So, teruslah menatap ke depan. Perjalanan kita masih panjang. Ingatlah bahwa kita adalah ORANG YANG LUAR BIASA, buktikan pada mereka bahwa nilai yang kita dapat dapat kita buktikan kebenarannya dan buat mereka menyesal karena telah memberikan kita nilai yang tidak seharusnya kita dapatkan. Dan untuk semester berikutnya susun strategi baru dan YAKIN bahwa esok akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar