Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan
yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga
pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab
mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.
Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya
kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar
pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.
Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik
mereka.
Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar
mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang
banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita
menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?
Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu,
dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang
berbeda disana. Cobalah. Rasakan.
*****
Teman...
Ternyata guru bukan pekerjaan yang mudah, gurulah yang melahirkan profesi-profesi yang lain. Guru adalah salah satu faktor penentuk akhlak seseorang.
Kuncinya hanya satu, cintai profesi..
Ketika kita mengajar dengan ikhlas maka lelah tidak akan terasa dan pasti kita memberikan yang terbaik..
Ingat teman, guru adalah orang yang mencetak generasi bangsa. Jika ingin negara kita ini sesuai dengan harapan kita maka lakukanlah yang terbaik..
Semoga kita, khususnya saya, menikmati peran sebagai seorang guru..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar