Seorang da’I harus mempunyai sifat-sifat fundamental dalam mencetak jiwanya antara lain yaitu iman, ikhlas, sabar, dan optimisme. Dengan sifat-sifat tersebut maka seorang dai akan bisa mencapai ruhiyah nya. Untuk itu perlu adanya jalan untuk memperoleh ketingian ruhiyah tersebut. Apa itu?yaitu adalah TAKWA.
Sebagaimana firman Allah Yang MahaTinggi dalam surat Al-Anfal:29
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu ‘furqan’ dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan menganpuni dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”
Dan dalam surat Ath-Talaq:2-3
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka”.
Dengan takwa kepada Allah seorang mukmin bisa membedakan mana yang kosong dan mana yang isi,mana yang haq dan mana yang bathil.
Adapun hakekat takwa yaitu dengan mencegah diri dari adzab Allah dengan membuat amal shaleh dan takut kepadaNya dikala sepi atau terang-terangan.
Jalan mencapai sifat takwa:
1. Mu’ahadah (mengingat perjanjian)
Ø Yaitu dengan cara hendaklah seorang mukmin berkhalwat (menyendiri) antara dia dan Allah untuk mengintrospeksi diri seraya mengatakan pada dirinya, “wahai jiwaku,sesungguhnya kamu telah berjanji kepada Rabbmu setiap hari disaat kamu berdiri membaca “Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan”
2. Muroqobah (merasakan kesertaan Allah)
Ø Yaitu merasakan keagungan Allah Azza wa jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebersamaan-Nya di kala sepi ataupun ramai. Landasan muroqobah dalam surat Asy-Syuura:218-219.
Ø Muroqabah dapat dilakukan dengan cara yaitu sebelum memulai suatu pekerjaan dan disaat mengerjakannya, hendaklah seorang mukmin memeriksa dirinya..apakah setiap gerak dalam melaksanakan amal dan ketaatannya dimaksudkan untuk kepentingan pribadi atau mencari popularitas atau karena dorongan ridho Allah dan menghendaki pahala-Nya. Jika benar karena ridho Allah,ia akan melaksanakannya kendatipun hawa nafsu tidak setuju dan ingin meninggalkannya. Kemudian ia menguatkan niat dan tekad untuk melangsungkan ketaatan kepadaNya dengan keikhlasan sepenuhnya dan semata-mata demi mencari ridho Allah.
Ø Macam-macam muroqobah
a. Muroqobah dalam melaksanakan ketaatan adalah dengan ikhlas kepadaNya
b. Muroqobah dalam kemaksiatan adalah dengan taubat, penyesalan dan meninggalkannya secara total
c. Muroqobah dalam hal-hal yang mubah adalah dengan menjaga adab-adab terhadap Allah dan bersyukur atas segala nikmatNya
d. Muroqobah dalam musibah adalah dengan ridha kepada ketentuan Allah serta memohon pertolonganNya dengan penuh kesabaran
3. Muhasabah (introspeksi diri)
Ø Dasar muhasabah adalah firman Allah dalam surat al-Hasyr:18
Ø Hakikat muhasabah yaitu hendaklah seorang mukmin memperhatikan modal, keuntungan dan kerugian agar ia dapat mengontrol apakah dagangannya bertambah atau menyusut. Modal itu islam secara keseluruhan, laba itu melaksanakan ketaatan dan menjauhi larangannya dan kerugian itu adalah perbuatan yang terlarang (dosa).
4. Mu’aqobah (pemberian sanksi)
Ø Landasan mu’aqobah adalah firman Allah Azza wa jalla dalam surat al-Baqarah:179
Ø Apabila seorang mukmin menemukan kesalahan maka tak pantas baginya untuk membiarkannya. Sebab membiarkan diri dalam kesalahan akan mempermudah terlanggarnya kesalahan-kesalahan yang lain dan akan semakin sulit untuk meninggalkannya
Ø Sanksi ini harus dengan sesuatu yang mubah, tidak boleh dengan sanksi yang haram
5. Mujahadah (optimalisasi)
Ø Dasar mujahadah adalah firman Allah dalam surat al-Ankabut:69
Ø Makna mujahadah yaitu apabila seorang mukmin terseret dalam kemalasan, santai,cinta dunia dan tidak lagi melaksanakan amal-amal sunnah serta ketaatan lainnya tepat pada waktunya,maka ia harus memaksa dirinya melakukan amal-amal sunnah lebih banyak dari sebelumnya. Dalam hal ini harus tegas, serius, dan penuh semangat sehingga pada akhirnya ketaatan merupakan kebiasaan yang mulia bagi dirinya dan mejadi sikap yang melekat pada dirinya
B. Faktor-Faktor Yang Menumbuhsuburkan Ruhiyah
Ø Faktor yang berkaitan dengan kepekaan jiwa
a. Senantiasa melakukan muroqobah kepada Allah
b. Mengingat kematian dan kehidupan sesudahnya
c. Membayangkan kehidupan akhirat beserta seluruh peristiwanya
Ø Faktor yang berkaitan dengan segi amaliyah
a. Memperbanyak tilawah AlQuran dengan tadabbur
b. Hidup bersama Rasulullah melalui sirahnya yang harum semerbak
c. Selalu menyertai orang-orang pilihan, yakni mereka yang berhati bersih dan mengenal Allah
d. Dzikir kepada Allah di setiap waktu dan keadaan
e. Menangis karena takut kepada Allah disaat berkhalwat (sendiri)
f. Bersungguh-sungguh membekali diri dengan ibadah-ibadah Nafilah (Sunnah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar